Si Licik
Dia itu badannya besar yang sering orang bilang seperti gajah, pikirannya licik seperti kancil dalam dongeng, tapi si sopir bilang tetap saja badan gajah otak gajah, Pernah suatu hari si gajah tersebut berjalan seorang diri dan pakai sepeda motor yang tentunya sepeda motornya gede, cerita singkat di tengah jalan si gajah menyenggol pemakai sepeda motor lainnya entah karena apa si pemakai sepeda motor jatuh dan diikuti si gajah jatuh, tapi jatuhnya si gajah lebih ringan dan tidak seberapa luka hanya memar dan si gajah langsung pulang ke rumah meninggalkan si pemakai sepeda motor yang jatuh tekapar sendirian.
Sampai di rumah si gajah dengan taktik nya merintih kesakitan dan tidak bisa jalan, akhirnya ibunya menyarankan untuk ke tukang pijat, maka dicarinya tumpangan mengantar ke tukang pijat dalam beberapa menit dapat pinjaman mobil dengan sopir nya dan bergegas masuk mobil dengan aksinya merintih kesakitan, lalu meluncur ke tukang pijat dengan diikuti semua anggota keluarga sehingga rumah si gajah kosong lalu dikunci.
Sesampainya di tukang pijat tunggu gilirannya katanya kurang pas lalu minta carikan tukang pijat yang lain, sehingga sopir pun meluncurkan mobil nya ke tukang pijat lainnya yang menurut informasi 10 km dari tukang pijat pertama tadi. Memang kejadiannya jatuh tadi mendekati magrib sehingga sampai tukang pijat pertama pas isak lalu ke yang kedua jam 10 malam selama pijat 2 jam. Yang ternyata hanya cerita sana sini sambil bepijatan seolah tidak sakit sama sekali. Kemudian jam 12 malam selesai dan pulang ke rumah. Si sopir dan mobil nya kembali ke rumah sendiri setelah menerima ucapan teri makasih, karena sesudah larut malam lalu semua istirahat dengan damai nya sampai esok harinya.
Pada keesokan harinya ada tetangga lain kisah bahwa ada 2 orang mencari seseorang yang tabrak lari saat magrib dan kisahnya yang ditabrak lumayan parah baik orangnya maupun kendaraannya, maksud orang yang cari itu mungkin keluarganya si pemakai sepeda motor yang tersenggol si gajah tersebut, yang berkeinginan berdamai tentang masalah itu agar merasa bertanggung jawab dan membantu meringankan beban biaya berobat dsb. Untung si pencari merasa bukan warga sekitar kita, maka lalu saja.
Mendengar kisah tetangga lain tersebut si sopir merasa diperalat dan dipakai untuk tempat sembunyi si gajah licik yang tidak bertanggung jawab terhadap perbuatannya, bahkan sampai sekarang pun seolah tidak berdosa atas perbuatannya di mana tentunya si gajah tersebut tahu bahwa si korban di rumah sakit beberapa hari dan kisah lainnya termasuk sepeda motor yang dipakainya diperbaiki di bengkel, bahkan seolah tidak tahu dan mencari berita ditempat kejadian. Si sopir yang diperalat setelah melihat paginya si gajah sehat bugar dan dalam hati tidak rela terhadap kejadian itu, mudahan hukum karma terjadi padanya, Sampai sekarang si sopir dan tetangga lainnya diam seribu kata dari pada menimbulkan masalah baru, hanya Allah yang tahu segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar