Jumat, 30 Juni 2017

MANDAI - CEMPEDAK

CEMPEDAK ( Tiwadak ) - MANDAI
Cempedak adalah tanaman buah dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa dan keharumannya seperti nangka, meski aromanya kerap kali menusuk kuat mirip buah durian.
Di Kalimantan umumnya dan kalimantan selatan  khususnya hulu sungai , cempedak atau bahasa Banjar nya tiwadak, selain di konsumsi daging buah dan bijinya, kulitnya pun dapat diolah menjadi makanan / lauk yang dinamakan mandai atau ada juga yang menyebutnya dami. Mandai dibuat dengan cara mengupas kulit buah sampai terlihat putih kemudian direndam dengan air garam untuk mengawetkan dan melunakkan tekstur nya. Rendaman dapat dilakukan selama beberapa jam bahkan hingga sebulan. Mandai biasanya dikonsumsi dengan menggorengnya hingga kecoklatan dianggap sudah masak dan siap disajikan sebagai lauk tambahan dalam hidangan makan baik makan siang atau malam, dan baik juga sebagai cemilan sambil nonton televisi. Rasanya mandai goreng maknyuus ada yang bilang rasa gurih manis, manis asam, gurih asam, manis asam. Rasa ini dibuat sendiri dari ramuan air rendamannya.



Senin, 19 Juni 2017

REKREASI KE D SERAN

DANAU SERAN
Danau Seran menurut informasi sebenarnya bekas tambang intan PT Galuh Cempaka yang sudah lama perusahaan tersebut tak beroperasi lagi dan meninggalkan danau yang sebelumnya tidak diperkirakan menjadi daya tarik sebagai obyek wisata dan belakangan ini menjadi destinasi wisata alam yang mempesona.
Keantikan Danau Seran yang tengahnya ada pulaunya yang kata orang seperti Danau Toba akan membuat wisatawan yang selama ini didominasi wisatawan domestik yang datang akan terpesona dibuatnya.  Air yang jernih, pohon yang rindang di pulau yang ada ditengah danau yang menawan sehingga mengundang decak kagum para fotografer dari kabupaten yang ada di Kalimantan Selatan.
Danau Seran terletak Guntung Manggis tidak jauh dari pusat Kota Banjarbaru, dan selama ini belum ada alat transportasi umum untuk menuju ke lokasi, sehingga untuk menuju ke obyek wisata harus menggunakan kendaraan pribadi atau dapat naik ojek dengan harga disesuaikan.  Kebanyakan pengunjung menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat untuk menuju dan menikmati keindahan dan keantikan Danau Seran.
Belum diketahui siapa yang pertama kali menginformasikan tempat wisata danau plus alamnya di danau seran ini.  Namun belakangan ini informasinya dari mulut ke mulut dan foto-foto keindahan Danau Seran yang diedarkan lewat jejaring sosial instagram, facebook atau twitter.  Berikut foto disekitar danau seran



Jumat, 16 Juni 2017

BUKBER ARTI DAN HIKMAHNYA

ARTI BUKBER DAN HIKMAHNYA


ARTI BUKBER
Bukber adalah singkatan dari kata Buka Bersama.  Istilah Buka Bersama apabila disingkat yaitu menjadi Bukber. Akronim  Bukber (Buka Bersama) merupakan singkatan/akronim tidak resmi dalam Bahasa Indonesia.
HIKMAH BUKA BERSAMA
Buka puasa bersama di bulan Ramadhan telah menjadi budaya Indonesia, semua kelompok dari lapisan masyarakat, mulai dari kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah, melakukan "bukber" di hotel, restoran, warung, rumah sampai di mushala atau masjid.  Yang sangat menarik, buka puasa bersama yang sering disingkat “bukber”, tidak hanya dihadiri dari kalangan muslim yang berpuasa, tetapi juga yang tidak berpuasa dan bukan muslim boleh ikut.  Budaya buka puasa bersama sekaligus silaturrahim sangat baik. Setidaknya melalui medium buka puasa bersama di bulan Ramadhan mempunyai sepuluh hikmah atau manfaat.
Pertama, menjalankan perintah silaturrahim sesuai yang tercantum di dalam Alqur’an Surat An-Nisa, ayat 1, yang artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”
Kedua, mendekatkan dan mengakrabkan hubungan antara satu dengan yang lain, seperti buka puasa bersama yang dilakukan beberapa kelompok, organisasi, pelajar, dsb.
Ketiga, mencairkan hubungan yang tegang antara satu dengan yang lain. Karena perbedaan kepentingan terjadi perbedaan pendapat dan bahkan perselisihan. Melalui medium “bukber” bisa bertemu, hubungan menjadi cair dan baik kembali. Keempat, membuka komunikasi dengan pihak lain, karena di dalam buka puasa bersama, tidak ada sekat atau pembatas. Semuanya bisa saling bersapa, duduk bersama sambil berbincang dalam acara bukber.
Kelima, membangun hubungan baru dengan pihak lain yang mungkin selama ini hanya mendengar. Melalui bukber, bisa bertemu langsung dan saling mengenal.
Keenam, memelihara hubungan silaturrahim antara satu dengan yang lain, karena selama sebelas bulan di luar bulan Ramadhan, tidak pernah bersilaturrahim karena kesibukan masing-masing.
Ketujuh, mempermudah rezeki. Kita sudah ketahui bahwa rezeki dari Allah, tetapi rezeki diperoleh dari interaksi dengan pihak lain, bisa melalui bisnis, kerja sama, pekerjaan, dan sebagainya.
Kedelapan, memperpanjang umur (usia).  Buka puasa bersama sambil bersilaturrahim, kita  bisa saling mendoakan, saling berbagi perasaan atau curhat, sehingga meredakan ketegangan psikis, karena sejenak melupakan persoalan yang dihadapi. Selain itu, bisa mendengar ceramah dari yang lebih berpengalaman dan banyak ilmu, sehingga memberi kecerahan dan harapan baru. Dampaknya Allah memberi kesehatan pisik dan psikis, sehingga panjang umur.
Kesembilan, persatuan dan kesatuan dibangun melalui medium bukber.  Kesepuluh, Terlahir ide-ide baik/brilian melalui bukber, karena setiap bukber selalu diisi dengan ceramah dan dialog antar sesama. Semoga kita bisa memanfaatkan momentum buka puasa bersama untuk meraih hikmah atau manfaat untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara yang kita cintai ini. Allahu a’lam .


Senin, 12 Juni 2017

BAHUNDA ( Banjar)

Tradisi Bahunda,
Tradisi unik Masyarakat Banjar Tradisi Bahunda merupakan salah satu tradisi unik masyarakat Banjar untuk menyebut aktifitas berkendaraan bermotor roda dua, apapun jenis atau merek kendaraan yang dikendarai. Istilah ini berkembang diseluruh wilayah dimana Urang Banjar (sebutan untuk orang Banjar) berada, yaitu di daerah Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, Kalimantan Utara. Istilah Bahunda sudah sejak lama menjadi bagian dari budaya tutur masyarakat Banjar.  Menurut versi kakek buyut teman saya yang kebetulan seorang tetua kampung, istilah Bahunda memang menjadi tradisi unik dalam budaya tutur masyarakat Banjar sejak masuknya sepeda motor merek Honda di Kalimantan (Selatan) dan pembiasaan penyebutan ini berlangsung secara turun-temurun sampai sekarang. Menurut sidin (beliau), pertama kali sepeda motor Honda (sidin menyebut Hunda) masuk ke Kalimantan, didatangkan oleh orang-orang kaya di Banjar dari Surabaya bahkan sebagian dari Jakarta, karena di Banjarmasin dan seluruh Kalimantan saat itu belum ada dealer seperti sekarang. Bahkan saat itu Propinsi Kalimantan Selatan sebagai propinsi tertua di Kalimantan, seingat sidin juga belum terbentuk. Saat itu Kalimantan masih menjadi 1 propinsi tunggal dengan ibu kota di Banjarmasin. Woooow !! Meskipun tidak ada catatan resminya, dari cerita kakek buyut teman saya tersebut bisa disimpulkan bahwa hubungan sejarah antara Honda dengan masyarakat Banjar ternyata sudah lama terjalin. Paman sayur Bahunda jua!. Sayang, sidin tidak bisa menjelaskan awal mula napa Urang Banjar manyambat bahunda gasan urang nang manaiki kendaraan bamutur ruda dua? (Kenapa orang Banjar selalu menyebut orang yang mengendarai sepeda motor dengan sebutan bahunda?). Kalau dibilang, karena Honda yang pertama kali masuk ke Kalimantan!? Ternyata tidak juga! Karena menurut sidin,  ada merek lain yang lebih dulu masuk.  Lantas..... Morfologi Istilah kata bahunda, pada dasarnya merupakan kata serapan dari kata Honda yang mendapat imbuhan suku kata ba. Jadi bentuk asli kata serapannya adalah Bahonda atau bahasa indonesia resmi Behonda. Tapi, karena dalam dialek bahasa Banjar, huruf o akan dilafalkan/dibaca menjadi u, maka dalam perjalanan eksistensinya berdasar tata bahasa Banjar, kata Bahonda akan ditulis sekaligus dilafalkan menjadi Bahunda. Penambahan imbuhan suku kata ba, pada tata bahasa Banjar akan mengubah kata benda yang mendapat imbuhan menjadi kata kerja. Jadi kata istilah Bahunda secara leksikal berarti mengendarai sepeda motor merek Hunda  atau Honda.  Di sini uniknya! Meski pun dalam perkembangannya, pasar sepeda motor di lingkungan masyarakat Banjar terus tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu yang ditandai dengan kehadiran beberapa merek dan jenis sepeda motor baru di pasaran, tetap tidak menggoyahkan eksistensi tradisi Bahunda di masyarakat Banjar. Bahkan dalam perkembangannya, tradisi bahunda tidak saja merujuk pada merek sepeda motor Honda yang dikendarai, tapi sudah melebar ke semua merek kendaraan roda dua yang ada. Intinya, apa pun merek kendaraan sepeda motor yang dikendarai, tetap saja urang Banjar menyambat Bahunda! (orang Banjar tetap saja menyebutnya naik Honda). Kenapa bisa begitu?  Peta Kalimantan Selatan. Eksistensi Tradisi Bahunda di Kalimantan Selatan Istilah tradisi Bahunda sampai sekarang masih eksis di lingkungan masyarakat Banjar, terutama di daerah Banjar Pahuluan atau Banjar Hulu (sebagian menyebut sebagai Banjar Asli) yang menjadi daerah induk dari cikal bakal kelahiran bahasa, sastra dan kesenian Banjar . Daerah ini disebut pahuluan, karena daerah ini merupakan hulu sungai atau sumber mata air dari sungai-sungai besar yang mengalir di Kalimantan Selatan. Sekarang, daerah-daerah ini dikenal juga dengan nama Banua Anam yang meliputi Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Rantau, Tabalong dan Kabupaten paling muda, Balangan. Di daerah-daerah ini, istilah tradisi Bahunda masih dipakai oleh sebagian besar masyarakat. Jadi, seandainya anda berkesempatan berkunjung ke daerah Amuntai (HSU) yang terkenal dengan itik Alabio-nya, jangan heran bila mendapati eksistensi tradisi unik ini dalam kehidupan sehari-hari. Menyebut Bahunda kepada orang yang naik sepeda motor merek lain..... Berbeda dengan daerah Banjar Pahuluan, untuk daerah Banjar Pesisir  atau Banjar Hilir, sebutan untuk wilayah Kalimantan Selatan yang dilalui aliran sungai, seperti Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, dan Kota Banjarmasin, istilah tradisi Bahunda memang  masih eksis, hanya saja sebaran pelestarinya relatif terbatas pada sebagian besar kaum tua yang usianya diatas 40 tahunan dan sebagian saja saja anak muda yang masih menggunakannya sehari-hari.   Hal serupa juga berlaku di wilayah bagian paling timur dan selatan Kalimantan Selatan yang merupakan daerah pesisir laut, yang meliputi Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kota Baru. Kebetulan ketiga daerah ini memang mempunyai sistem dan pola budaya yang berbeda dengan daerah Banjar Pahuluan maupun dengan Banjar Hilir. Di ketiga daerah yang pada masa orde baru menjadi pusat masuknya pendatang dari luar melalui program transmigrasi ini, pola budaya yang berkembang di masyarakat merupakan budaya akulturasi, percampuran antara budaya lokal Kalimantan Selatan dengan budaya yang dibawa oleh pendatang yang masuk. Kabupaten Tanah Laut dengan ibu kota Pelaihari, sejauh ini dikenal sebagai kampung Jawa-nya Kalimantan Selatan, di sini adat dan budaya Jawa terlihat lebih dominan. Bahasa ibu sebagian besar masyarakat adalah Bahasa Jawa. Sedangkan di Kabupaten Tanah Bumbu yang beribu kota di Batu Licin dan Kabupaten Kotabaru di Pulau Laut budaya Bugis Makassar sudah menjadi trademark wilayah Kalimantan Selatan yang kaya dengan Batubara ini. Di sini, bahasa ibu masyarakat lebih dominan Bahasa Bugis Makassar. Perbedaan struktur budaya inilah yang menyebabkan eksistensi tradisi Bahunda  hanya menyisakan pada kaum tua dan sebagian kaum muda Banjar. Simbiosis Mutualisma dalam Tradisi Bahunda Eksistensi tradisi Bahunda pada masyarakat Banjar bisa tetap terjaga sampai sekarang, tentu tidak terlepas dari soliditas 2 (dua) faktor penyangga nya dalam menjaga tradisi hebat masing-masing dalam upayanya menjalin komunikasi dengan perubahan zaman yang terus berkembang dengan pesat, yaitu Terjaganya komunikasi budaya lintas generasi dalam masyarakat Banjar. Sejauh ini, budaya dan tradisi masyarakat Banjar sebagai simbol dari peradaban suku Banjar di Kalimantan Selatan dan sekitarnya relatif masih terjaga dengan baik. Salah satu indikasinya adalah eksistensi bahasa Banjar yang tetap terjaga, menjadi tuan rumah sekaligus bahasa ibu bagi masyarakat Banjar. Buktinya,  tetap lestari dan terjaganya tradisi Bahunda! Terjaganya Tradisi Honda menghadirkan produk sepeda motor berkualitas. Tradisi Honda merilis produk baru dengan inovasi teknologi terbaru yang selalu menjadi trendsetter dijamannya dan dikelasnya secara kontinyu plus tersedianya ruang interaksi berupa dealer dan layanan purna jual yang  fullinovasi, teknologi, nyaman, representatif dan tersebar sampai pelosok-pelosok lingkungan masyarakat Banjar, merupakan salah satu bentuk strategi komunikasi yang efektif untuk melanggengkan Tadisi Bahunda .  Dari diskripsi 2 (dua) penyangga lestarinya tradisi Bahunda  diatas, terlihat bagaimana sinergi keduanya dalam menciptakan sebuah komunikasi efektif yang tidak hanya bersifat insidental untuk kepentingan sesaat saja. Tapi sebuah komunikasi berkelanjutan yang memberikan benefit berimbang alias sama-sama menguntungkan yang sering kita sebut sebagai simbiosis mutualisma. Berikut detail konsepnya, Terpeliharanya Tadisi Bahunda merupakan bukti nyata kuatnya brand image dan brand position merk HONDA di dalam alam bawah sadar masyarakat Banjar. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap market share produk HONDA di lingkungan masyarakat Banjar. Di dalam sebuah pasar yang sudah berorientasi Honda minded tentu akan memuluskan langkah Honda untuk menguasai pasar. Hal ini sudah terbukti! Menurut data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) yang release di awal tahun 2016, sampai detik ini marketshare Honda di lingkungan masyarakat Banjar, khususnya Kalimantan Selatan masih menduduki peringkat pertama dengan capaian sekitar 70%. Artinya, 10 dari pengendara sepeda motor di Kalimantan Selatan 7 diantaranya memakai Honda dan dari 70% tersebut 80% diantaranya disumbang oleh produk matic. Melihat kenyataan ini, tentu Honda tidak akan tutup mata. Honda dengan cerdasnya, akan semakin memperkuat peran ruang interaksi yang dimiliki semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan ekstra dan prima kepada masyarakat Banjar dan berbagai bentuk pelayanan ekstra ini tentu akan membuat masyarakat Banjar tidak akan bisa pindah kelain hati. Inilah yang disebut Simbiosis mutualisma. Dari sini, sepertinya misteri awal mula munculnya tradisi budaya tutur Bahunda  mulai mendapatkan gambarannya.  Melanggengkan Tradisi Bahunda Tradisi Honda sebagai produsen sepeda motor yang secara kontinyu selalu menerapkan inovasi teknologi terbaru disetiap produk baru yang diluncurkan dan selalu menjadi trendsetter dijamannya dan dikelasnya, telah dikenal luas oleh masyarakat Banjar dan dunia tentunya. Diantara berbagai keunggulan yang dimiliki produk Honda, “irit bahan bakar” merupakan icon yang paling merasuk dalam pikiran dan alam bawah sadar masyarakat konsumen Indonesia dan masyarakat Banjar khususnya. Jadi kalau disebut kata Honda, 100% konsumen larinya pasti kepada tagline “irit bahan bakar”. Maka tidak heran jika tagline ini terus dipertahankan Honda dengan berbagai inovasi teknologi yang ditanam disetiap produknya. Begitu juga untuk produk terbarunya, varian terbaru skuter matic legendaris produksi Honda, yang berkonsep eksklusif dan premium dengan mengususng mesin berkapasitas besar pertama yang diproduksi di Indonesia. Hebatnya Honda, mereka tidak mau hanya terjebak dengan tagline yang sudah menjadi tradisi mereka tersebut. Inovasi teknologi Honda yang berkembang sangat pesat dari waktu ke waktu terus memberikan sensasi kesempurnaan berkendara ala Honda. Melalui produk terbarunya, yang secara resmi memasang tagline mentereng Ride The Perfect atau kesempurnaan berkendara, sepertinya Honda benar-benar ingin memanjakan semua pengendara produk-produknya! Sesuai dengan skala prioritas umum masyarakat Indonesia yang terlanjur mengidentikkan produk Honda dengan “irit bahan bakar”, maka ulasan pertama kita untuk membuktikan bahwa honda matic sempurna benar-benar menjaga tradisi hebat Honda adalah mengulas tentang teknologi canggih yang diaplikasikan padanya, terutama yang berkaitan dengan asupan bahan bakar!, sehingga lebih ramah lingkungan.   Alam Kalimantan, khususnya wilayah Kalimantan Selatan dikenal mempunyai medan yang relatif berat. Lestarinya tradisi Bahunda dan sejarah komunikasi Honda  dengan masyarakat Banjar yang awet berpuluh-puluh tahun lamanya, secara tersirat sudah menjelaskan bagaimana ketangguhan performa produk-produk Honda menapaki jalur darat Kalimantan yang terkenal buas! We Love Honda.....

PESANTREN RAMADHAN 2017

PESANTREN KILAT
Ya, mengapa harus ikut pesantren kilat? Jawabannya, karena wajib hukumnya bagi setiap individu muslim untuk mempelajari dan mengetahui ilmu agama dasar. Wajib artinya berdosa apabila ditinggalkan. Karena tanpa pengetahuan agama dasar yang benar, maka segala ibadah dan perilaku non-ibadah kita rawan kesalahan. Dan apabila kesalahan itu terjadi pada masalah ibadah, maka ibadah kita tidak sah.



Apabila tidak sah, maka itu sama artinya dengan tidak melakukan kewajiban. Contohnya, orang awam melaksanakan shalat wajib tapi tidak memenuhi syarat dan rukun shalat seperti suci dari najis, suci dari hadas kecil dan besar, dan lain-lain. Atau, cara wudhunya atau cara shalatnya yang salah sehingga menyebabkan tidak sah.
Ilmu Agama yang Wajib Diketahui setiap Muslim (Fardhu Ain)
Mencari ilmu yang wajib ain (wajib bagi setiap individu muslim) adalah ilmu yang terkait dengan kewajiban agama dan larangan syariah. Setiap muslim harus mempunyai ilmu tentang shalat, puasa, zakat dan haji dan seluruh hal yang terkait dengannya seperti masalah najis, cara menyucikan najis, cara berwudhu, mandi wajib, syarat, rukun, perkara yang membatalkan hadas kecil dan besar, yang membatalkan ibadah shalat, puasa, haji, dll.
Selain itu, setiap invidu muslim juga wajib mengetahui larangan syariah yang utama seperti zina, mencuri, membunuh, menipu, memfitnah, dll.
Dalil-dalil wajibnya Mencari Ilmu
Dalam hadits hasan riwayat Ibnu Majah dari Anas bin Malik, Nabi bersabda
طلب العلم فريضة على كل مسلم
Artinya: Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim
Al-Sarakhsi dalam kitab Al-Mabsuth menyatakan:
فإن أقوى الفرائض بعد الإيمان بالله تعالى طلب العلم
Artinya: Fardhu yang paling tinggi tingkat wajibnya setelah iman pada Allah adalah mencari ilmu.
Ilmu Agama yang Wajib Diketahui Sebagian Muslim (Fardhu Kifayah)
Fardhu Kifayah adalah kewajiban yang dikenakan pada sebagian muslim saja. Ilmu yang wajib secara kifayah adalah mencari dan menguasai berbagai cabang ilmu agama secara mendalam dan mendetail meliputi Al-Quran dan tafsirnya, hadis dan ilmu cabangnya, fiqih dan ushulnya, dan seterusnya. Berdasarkan firman Allah dalam QS At-Taubah 9:22
فَلَوْلَا نَفَرَ‌ مِن كُلِّ فِرْ‌قَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُ‌وا قَوْمَهُمْ إِذَا رَ‌جَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُ‌ونَ
Artinya: Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Abu Bakar Al-Rozi Al-Jashash dalam Ahkamul Qur’an, hlm. 4/374, menyatakan:
وفي هذه الآية دلالة على وجوب طلب العلم وأنه مع ذلك فرض على الكفاية ، لما تضمنت من الأمر بنفر الطائفة من الفرقة للتفقه ، وأمر الباقين بالقعود
Artinya: Ayat ini menunjukkan wajibnya mencari ilmu dan sifatnya fardhu kifayah karena dalam ayat ini terkandung perintah pada sebagian golongan untuk berangkat menuntut ilmu dan memerintahkan yang lain untuk tinggal di rumah.