Pertama datang saya langsung jadi waka kesiswaan dan rasa tidak percaya keadaan sekolah SMA Ibnu Mas'ud Putri HSS tempat aku dipindahkan dari SMAN 2 Kandangan pada tahun 2014 di mana saat di SMAN 2 Kandangan jumlah kelas 20 terdiri 7 kelas X dan 7 kelas XI serta 6 kelas XII yang rata rata tiap kelas 32 siswa jadi jumlah seluruhnya 640 siswa dan di SMA Ibnu Mas'ud Putri jumlah klas 4 kelas terdiri 2 kelas X dan 1 kelas XI serta 1 kelas XII yang rata rata tiap kelas 20 siswa jadi jumlah seluruhnya 80 siswa.
Bila dibandingkan dari kedua sekolahan tersebut sangat berbeda padahal luas tanah sekolahan dan sarana ada. Hanya karena pondok bangunan kelas dan asrama dibedakan di mana kelas untuk kelas asrama untuk asrama maka itu walau jumlah bangunan sama banyak terbagi dua penggunaan nya, sedang di sekolah lama aku kerja semua bangunan untuk kelas. Alhamdulillah tambah wawasan ku, perlu diketahui pondok Ibnu Mas'ud Putri terdiri SMP dan SMA yang semua pondok malahan untuk jumlah SMP sebanyak 6 kelas yang rata rata 25 siswa. Jumlah seluruh siswa SMP sekitar 150 siswi dan SMP memang sudah dulu ada setelah kurang lebih 5 tahun baru SMA berdiri. Saat ini SMP Ibnu Mas'ud Putri berakreditasi A dan dapat penghargaan Sekolah Terintegritas dari mentri pendidikan.
SMA Ibnu Mas'ud Putri tahun 2015/2016 mendapat siswa baru 2 kelas sehingga seluruhnya jadi 5 kelas dan hampir 100 an siswi. Dan lulusan di SMA Ibnu Mas'ud Putri selalu 100% dan singkat kata tahun ajaran 2016/2017 dapat 2 kelas lagi sehingga jadi 6 kelas bila ditotal jumlah kira kira 120 siswi. Dan tahun ajaran ini dapat bantuan bangunan gedung 1 ruang, alhamdulillah. Dan untuk jumlah 6 kelas SMA ini akan dipertahankan sampai maksimal mengingat manajemen keuangan dan sarana serta jumlah tenaga pengajar masih perlu perbaikan.
Perlu diketahui bahwa sekolah Ibnu Mas'ud Putri sekolah inklusif yaitu semua yang daftar diterima tidak melalui gelombang gelombangan jadi jangan heran saat tahun ajaran baru jumlah siswa baru banyak menjelang semesteran ada saja yang pindah dengan alasan bermacam-macam yang semua masuk akal bahkan ada yang tidak tahan mondok katanya dan pindah ke SMA biasa ke tempat lain.
Pernah saya jadi pembina upacara senin dan isi amanatnya bahwa perlu ada keanehan yang positif sebagai daya tarik untuk dijual keluar yang perlu diketahui orang tua calon siswi. Banyak macam contoh fakta sebagai andalan sekolah misal hasil keluaran siswi lulus 100% dan ke mana melanjutkan sekolah / kuliah ke perguruan tinggi negeri atau swastanya. Ternyata banyak yang kuliah sepert SMA lain dan banyak yang sarjana dan bekerja baik swasta atau menjadi pegawai negeri sebagai abdi negara.
Atau contoh fakta adalah manajemen untuk semua bidang, teladan dari bapak ibu gurunya yang seiman dan se akidah ( ustadz dan ustadzah ) nya. Bila dalam mengajar baik dan dalam silaturrahmi serta tindakan juga baik dan dilihat langsung oleh siswi maka akan tertarik siswa mencontoh dan menginformasikan ke orang tua dan orang lain sehingga orang tertarik ingin memasukkan anaknya ke pondok ini. Jika contoh contoh yang baik di abaikan mungkin sedikit yang kepingin ke sini. Ada contoh sekolahan yang sudah hilang dan hampir tinggal nama karena tidak mendapatkan siswa.
Ini hanya berharap untuk koreksi agar pondok kita tetap eksis dan bersyukur saat susah dan senang.
Allahu alam
Saya sekarang di indukkan ke SMAN 1 Daha Utara Nagara per 20 Oktober 2016, tapi masih penyesuaian sehingga masih mengajar di pondok Ibnu Mas'ud Putri ini sebagai guru Fisika SMA