Sabtu, 22 November 2014

PENGARUH NEGATIP NARKOBA BAGI PRIBADI, KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA

NARKOBA DAN PENGARUHNYA Terhadap Pribadi,Keluarga dan Lingkungan ditinjau dari segi kejiwaan.Oleh Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad A. Pengantar Narkoba atau yang biasa disebut Napza singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar berhubungan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari: Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”. Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan” Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan. Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Menurut orang – orang ahli kesehatan, narkoba sebenarnya penghilang rasa nyeri atau disebut psitropika. Namun kini banyak terjadi penyalaguanan pemakaian narkoba. Saat ini penyebaran narkoba sudah hampir tidak bisah dicegah, mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah memperoleh narkoba dari oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab. B. Pengaruh Narkoba terhadap pribadi Berdasarkan jenisnya pengaruh Narkoba/Napza dibedakan menjadi 1. Narkotika Narkotika berasal dari bahasa yunani narkoun yang berarti membuat lumpuh atau mati rasa Menurut undang – undang RI NO. 22 / 1997 narkotika adalah zat atau lobat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang menyebabkan penurunan kesadaran, mengurang atau sampai menghilangkan nyri dan dapat menimbulkan ketergantungan dan kecanduan. Jenis – jenis Narkotika : a.. Opiate atau Opium (candu) Opium merupakan candu kasar atau mentah yanmg didapat dari getah buah tanaman papaver samniterum yang dihisap / digores dan di biarkan mongering. Opium merupakan golongan narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap. Pengaruh pemakaian opium pada pemakai adalah : • Menimbulkan rasa gelisah • Menimbulkan semangat • Membuat waktu terasa berjalan lambat • Merasa pusing, kehilangan keseimbangan, dan mabuk • Menimbulkan masalah kulit disekitar mulut dan hidung b. Morpin Morpin merupakan zat aktif yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Cara penggunaanya disuntikan ke tubuh. Pengaruh pemakaian morpin pada pemakai adalah : • Rasa senang berlebihan • Merasa mual muntah, bingung • Menimbulkan keringat • Dapat menyebabkan pinsan dan jantung berdepar kencang • Mulut terasa kering dan wana muka berubah c. Demerol Nama lain demerola adalah pethidna. Pemakaiannya dapat dielan atau disuntikkan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan ciran tidak bewarna. d. Heroin atau Putaw Zat ini lebih mudah menembus otak sehingga lebih kuat dari morfin itu sendiri. Cirri –ciri orang yang sedang memakia heroin adalah: v Denyut nadi melambat v Tekanan darah menurun v Otot –otot menjadi lemas / relaks v Diapragma mata mengecil e. Ganja atau Kanabis Ganja merupakan tanaman kanabis yang biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil – kecil dan dijgulung menjadi rokok yang disebut joints. 2. Zat / Bahan Berbahaya Narkoba Bahan berbahaya adalah zat adektif yang bukan narkotika dan psitropika atau zat – zat baru hasil olahan manuasia yang menyebabkan kecanduan. Jenis – jenis zat adaktif adalah sebgai berikut : a. Alcohol Alcohol diperoleh dari hasil peragian/fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi – umbian. Dari pperagian tersebut dapat diperoleh alcohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulinagn dapat dihasilkan alcohol lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Efek uang ditimbulkan alcohol : • Menghilang perasaan yang menhambata atau menghilangi • Merasa lebih tegar (tidak menemui masalah) • Banyak tertawa, tidak mampu berjalan, dan pingunya. b. Inhalasia atau Solver Pengunaan menahu toloen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak. Efek yang ditimbulkan : • Pada mulanya terasa sedikit merangsang • Bernapas menjadi lambata dan sulit • Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan • Mual, batuk dan bersin – bersin • Kehilangan nafsu makan, halusinasi 3. Bahaya Narkoba Bagi Pemakai Narkoba juga dapat menimbulkan organ – organ tubuh, seperti otak, jantung, dan paru – paru. Dari penampilan setiap penguna akan selalu tampak tidak sehat dan tidak baik, misalnya : • Penampilannya akan terlihat dekil atau tidak rapi. • Cara bicaranya ngawur atau tidak nyambung • Kurus dan tidak ada nafsu untuk makan. Narkoba dapat merusak fisik I. Kerusakan otak II. Kerusakan pada jantung Kerusakan jantung disebabkan oleh metode penggunaan narkoba tidak bersih atau sterile. Dapat Merusak Mental Dampak mental dari narkoba adalah mematrikan akal sehat para poenggunanya. Terutama yang sudah dalam tahap kecanduan. Narkoba dapat merusak emosional. Emosi seorang pecandu sangat jabil dan bisa berubah kapan saja 4. Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba - melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus-menerus -Pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan akan melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan narkoba kembali. Misalnya, pelajar bisa menggunakan uang sekolahnya untuk membeli narkoba jika sudah tidak mempunyai persediaan uang. -Bahkan, mereka bisa mencuri uang dari orangtua, teman, atau tetangga. Hal tersebut tentu akan mengganggu stabilitas sosial. -Dengan kondisi tubuh yang rusak, mustahil bagi pemakai untuk belajar, bekerja, berkarya, atau melakukan hal-hal positif lainnya. 5. Dampak Narkoba Bagi Keluarga Narkoba sudah jelas berbahaya bagi siapa saja yang menyalahgunakannya. Berbagai efek negatif, baik fisik maupun psikis jelas membuat korban penyalahguna narkoba menderita. Selain itu, dampak negatifnya juga akan dirasakan oleh keluarga korban. Dipandang dari berbagai aspek, aspek psikis sangat jelas dirasakan oleh keluarga. Keluarga akan sama menderitanya dengan korban penyalahguna narkoba. Perasaan sedih, malu, kecewa dan perasaan lainnya, berkecamuk dan menimbulkan kekacauan dalam keluarga. Anggota keluarga yang menjadi pecandu, pada satu titik akan menujukkan sikap sama dengan pecandu itu sendiri. Mereka mengalami paranoid dan lain sebagainya. a. Denial (Penolakan) Hal yang jelas terasa dalam keluarga adalah adanya sebuah penolakan atau denial karena anak atau anggota keluarga lainnya terkena narkoba. Muncul pro-kontra dalam keluarga. Karena bisa jadi, anggota keluarga yang terkena narkoba itu sejak kecil tidak menunjukkan perilaku aneh atau menyimpang. Dari kasus yang pernah terjadi, ada sebuah keluarga yang memiliki beberapa anak. Salah seorang anak yang dikenal supel, care dan ramah, tiba-tiba tanpa disadari keluarganya ternyata positif menggunakan narkoba. Lekas, ada dua pendapat yang muncul dari anggota keluarga yang lain. Pertama, tidak bisa menerima dan tidak percaya anak itu menggunakan narkoba. Di pihak lain, ada pula yang menerima dan berupaya mencari jalan keluarnya. Tapi saat pertama, rasa penolakan sangat jelas dirasakan oleh semua anggota keluarga. Semakin lama, masalah narkoba di dalam keluarga itu akan semakin kompleks dan memicu konflik. b. Konflik Pengalaman banyak membuktikan, kehancuran keluarga merembet dari hal psikis hingga kepada masalah ekonomis. Jika dalam satu keluarga ada tiga orang anak, lalu kebetulan anak pertama terkena narkoba, maka potensi masalah bisa muncul dari kedua anak lainnya. Mengurusi pecandu dalam keluarga tidaklah mudah. Mau tidak mau, seorang ibu pasti akan berjuang untuk menyelamatkan anaknya yang pengguna narkoba agar pulih. Bukan hanya tenaga, materi pun harus dikeluarkan. Seberapa besar pun materi akan diupayakan agar si buah hati sembuh. Karena jumlah uang untuk masa rehabilitasi sangat besar, akan timbul kecemburuan dalam rumah tangga. Anak-anak yang lain akan semakin merasakan beban dan menyebabkan frustasi. Ada rasa waswas akan kehilangan semua barang materil dalam rumahnya. Rasa itu mendorong mereka untuk protes dan memicu pertengkaran. Masalah keuangan yang cukup pelik, akan menyebabkan keretakan dan pertengkaran dalam keluarga yang tak berujung. c. Co-Dependency Dependency artinya ketergantungan yang dialami pecandu pada narkoba. Dan keluarga korban juga menjadi bergantungan kepada si pecandu. Semua keluarga pecandu rata-rata mengalami masalah ini. Berangkat dari rasa malu, kecewa dan perasaan lainnya karena anaknya terkena narkoba, orangtua akan terbebani dan mengakami tekanan. Ataupun sebaliknya. Pertama, keluarga pasti menjadi paranoid, persis yang ditunjukkan si pecandu. Kalau malam-malam si anak mendapatkan telepon, keluarga akan cemas. Paranoid untuk selalu dan terus curiga merebak. Terpikir oleh orangtua, pasti itu telepon dari Bandar, atau aparat keamanan yang menangkap basah keluarga itu menyalahgunakan narkoba. Keluarga juga akan menjadi sama dengan pecandu yang sering berbohong. Ketika ditanya orang lain tentang keadaan si korban, keluarga akan berupaya menyembunyikan fakta, dengan menjawab anak itu sedang mendapatkan perawatan medis, pergi ke luar kota, studi ke luar negeri, atau beribu alasan lain yang intinya menutupi kenyataan sebenarnya. Mereka takut malu dan khawatir disudutkan orang-orang sekitar. Keluarga yang anggota keluarganya terkena narkoba juga akan menjadi kompromistik untuk saling menutupi. Contoh kasus, karena kasihan pada anak yang kecanduan heroin, orangtua yang tadinya tak ingin memberi uang karena takut dipakai si anak membeli barang tersebut, tapi akhirnya mengalah karena tak tega melihat anaknya menjadi sakau. Rasa sakit dan penderitaan keluarga yang anggotanya terkena kasus narkoba memang buka main. Tak mudah bagi keluarga untuk menghadapi trauma yang bukan dalam hitungan hari atau bulan. Apalagi trauma seperti itu bisa saja muncul sewaktu-waktu. Keluarga dan pecandu harus berjuang melawan adiksi narkoba seumur hidup mereka yang rentan kambuh. d. Family Programme Trauma tak bisa hilang, namun bisa dikurangi. Tuhan memberi manusia akal untuk berpikir dan berbuat dalam menyelesaikan masalah. Betapapun berat menghadapi masalah adiksi, keluarga akan selalu diberikan kekuatan untuk mencari jalan keluar masalahnya. Masalah narkoba sudah umum, dan bukan sialami satu keluarga saja. Dalam masa pemulihan, para orangtua bisa saling belajar dari orangtua lain saat mendampingi anak-anak mereka menjalani proses ini. Momentum itu bisa menjadi awal rasa kebersamaan. Untuk mengurangi trauma dan perasaan lain, keluarga juga akan diberi program yang dikenal dengan Family Programme. Ada dua program penting yang diimplementasikan dalam program ini. Yaitu Family Therapy dan Family Support Group (FSG). Family Therapy adalah terapi yang dijalani sebuah keluarga yang anaknya terkena narkoba. Keluarga biasanya akan mendatangkan para ahli di bidang adiksi, untuk melakukan konseling atau curhat tentang masalah adiksi. Dalam kesempatan ini, keluarga akan mendapatkan banyak bimbingan dan asupan informasi penting, tentang cara mendampingi, menghadapi korban, dan mengantisipasi jika kondisi terburuk kembali terjadi. Family Support Group (FSG) adalah program kelompok keluarga korban penyalahgunaan narkoba untuk saling mendukung. Peran FSG sangat penting dalam proses pemulihan korban penyalahguna narkoba. Yang paling terasa dari kelompok ini tentunya adalah timbulnya rasa kebersamaan dan rasa nyaman dalam interaksi dan komunikasi. Dalam FSG, keluarga bisa curhat dan mengekpresikan perasaannya tanpa khawatir malu atau takut dihujat. Ada value yang terus dijunjung tinggi dalam kelompok ini, yaitu semangat saling memberi dukungan. Dalam perkumpulan itu, keluarga akan silih berganti menceritakan pengalaman, bertukar pengalaman, dan berbagi wawasan tentang dunia adiksi narkoba. D. Dampak narkoba dalam lingkungan masyarakat Seringkali karena ketidaktahuan dari orang tua mengenai keadaan masa remaja tersebut ternyata mampu menimbulkan bentrokan dan kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua yakni dalam keluarga atau remaja dengan lingkungannya, dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja; antara lain: 1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya. 2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat. 3. Perubahan teknologi yang cepat. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti - Akhlaq) 4. Meningkatnya waktu menganggur. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno-rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya. 5. Menjadi manusia untuk orang lain. Kelima hal tersebut bisa memicu kenakalan remaja dalam menggunakan narkoba sebagai pelarian dari masalah yang dihadapi dan terlalu berat baginya. Kita sebagai generasi muda seharusnya harus lebih mengenal lagi apa itu bahaya narkoba agar kita tidak terjerumus. Karena banyak sekali dampak negatifnya. Kalau sudah kecanduan bukan tidak mungkin kematianlah yang akan menjemput kita. Dijauhi oleh orang-orang disekitar kita. Teman. Bahkan bisa memalukan keluarga. Dosa yang kita tanggung sangat berat. Kita sebagai generasi penerus bangsa, tetapkanlah hati dan pertebal iman kita.dan jadilah penerus bangsa yang bisa membanggakan teman keluarga maupun Negara kita ini. C. Penutup Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa: 1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk 2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu. 3) Menimbulkan dampak negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis, Memperaguhi Keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar Saran Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam NARKOBA dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam NARKOBA dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian. Lingkungan masyarakat ikut serta mensosialisasikan bahaya narkoba, bekerjasana dengan Aparat, instansi terkait untuk mencegar peredaran narkoba dingkubgannya masing-masing. DAFTAR PUSTAKA Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK UMJ. Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali. Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA

1 komentar:

  1. tambah pengetahuan untuk menasehati yang memerlukan bantuan tentang narkoba dan efek negatipnya baik untuk, anak, siswa dsb

    BalasHapus